APAKAH ANDA SUDAH KURSUS KOMPUTER KALAU BELUM DAFTAR YA .....
SEGERA TEMUKAN KAMI DI DESA NIBUNG KOBA BANGKA TENGAH

PROFIL LEMBAGA

Foto saya
NIBUNG NO.247 KOBA, bangkatengah bangka belitung, Indonesia
Pendidikan merupakan proses dari suatu sistem yang harus dijalani oleh setiap individu untuk mencapai keberhasilan. Mekanisme pelaksanaan pendidikan akan berjalan lancar dan sesuai dengan tujuan, jika antara penyedia jasa pendidikan dan penerimanya terjadi interaksi yang bersinergi.
KAMI ATAS NAMA INSTRUKTUR LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN TASIAH KOMPUTER MENGUCAPKAN SELAMAT KEPADA SAUDARA YANG TELAH BERHASILMENYELSAIKAN KURSUS PROGRAM KOMPUTER.SEMOGA ILMU YANG SAUDARA PEROLEH DAPAT MEMBAWA MANFAAT BAGI SAUDARA, ORANG TUA,MASYARAKAT, BANGSA, NEGARA DAN AGAMA.AMIN

PILIHAN PASTI SETIAP GENERASI

DOWNLOAD

download[4]

Brosur

Brosur
brosur 2

Brosur

Brosur
Brosur 1

Pengikut

PROMOSI



Artikel

Minggu, 26 Juni 2011

USAHA/PROVINSI/KABUPATEN


USAHA
PROVINSI
KABUPATEN
Industri Pengolahan Dan Pengawetan Ikan Dan Biota Perairan Lainnya.
Di Indonesia, tingkat konsumsi ikan mengalami peningkatan mulai dari 19,98 kg/kapita/tahun (1998) menjadi 21,78 kg/kapita/tahun (2001). Konsumsi ikan pada masa mendatang akan terus meningkat seiring dengan peningkatan kesejahteraan dan kesadaran masyarakat akan arti penting nilai gizi produk perikanan bagi kesehatan dan perkembangan otak. Para ahli gizi merekomendasikan bahwa konsumsi ikan sebaiknya bisa mencapai 25,55 kg/kapita/tahun (Dahuri, R, 2002). Tidak hanya untuk konsumsi domestik saja, masyarakat di manca negara juga memiliki tingkat konsumsi yang relatif tinggi untuk komoditi ikan ini. Bahkan di beberapa negara maju seperti Jepang tingkat konsumsi ikan dapat mencapai 110 kg per kapita per tahun.
Karakteristik konsumsi ikan menurut Food and Agriculture Organization (FAO) tahun 1999 mencapai 16,3 kg per kapita per tahun yang merupakan peningkatan sekitar 70 % dari tahun 1961–1963. Tingkat konsumsi ini tentu saja akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perekonomian dunia. Dengan mengkonsumsi ikan dapat mengurangi resiko dari berbagai penyakit terutama penyumbatan pembuluh darah (arteriosclerosis), meningkatkan kecerdasan otak, karena produk perikanan merupakan sumber asam lemak tak jenuh omega-3, taurin, dan lain sebagainya khususnya untuk jenis ikan seperti lemuru, tuna, dan tongkol (Agustini, TW, dkk. 2005).
Menurut Murdjijo (1996), potensi hasil laut Indonesia, khususnya perikanan cukup besar, diperkirakan mencapai 6,7 juta ton per tahun terdiri dari 4,4 juta ton di perairan Nusantara dan 2,3 juta ton di Zona Ekonomi Ekskusif Indonesia (ZEEI). Untuk memberikan nilai tambah terhadap hasil perikanan, mengingat ikan mudah busuk, perlu dibuat alternatif pengolahan atau pengawetan guna memperpanjang masa simpan dan distribusinya. Hal tersebut dapat dilakukan melalui proses pembekuan, pengalengan, pengasinan, pemindangan, atau pengasapan. Industri Kecil Menengah umumnya melakukan pengolahan dan pengawetan secara tradisional yakni dengan pembuatan ikan asin/ikan kering, ikan pindang produk fermentasi (terasi dan peda) dan ikan asap. Disamping cara pembuatannya mudah peralatannya pun sederhana. Lubis (1987) mengatakan ikan sebagai bahan pangan mempunyai nilai gizi yang tinggi dengan kandungan mineral, vitamin, lemak tak jenuh dan protein yang tersusun dalam asam-asam amino esensial yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tubuh dan kecerdasan manusia.
Jawa Tengah
KENDAL,
Jawa Timur
BANYUWANGI, KOTA SURABAYA,
Usaha Franchise
http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/A46C1D01-BAD0-4DA1-8F6E-4F91C3C866C2/20177/Franchise1.JPGSecara harfiah, franchise (waralaba) berasal dari bahasa Perancis yang berarti kebebasan untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan. Menurut Asosiasi Franchise Indonesia, waralaba didefinisikan sebagai “suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir, dimana pemilik merek (franchisor) memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu”. PP No.16/1997 mendefinisikan waralaba sebagai “perikatan dalam rangka penyediaan dan/atau penjualan barang dan atau jasa, dimana salah satu pihak (penerima waralaba) diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain (pemberi waralaba) dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan pihak lain (pemberi waralaba)1”.
Definisi sebagaimana PP No. 16 Tahun 1997 tersebut disempurnakan oleh Peraturan Pemerintah RI Nomor 42 Tahun 2007 yang mendefinisikan waralaba sebagai “hak khusus yang dimiliki oleh orang perseorangan atau badan usaha terhadap sistem bisnis dengan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan barang dan/atau jasa yang telah terbukti berhasil dan dapat dimanfaatkan dan/atau digunakan oleh pihak lain berdasarkan perjanjian waralaba”.
Suatu sistem bisnis waralaba melibatkan dua pihak yaitu franchisor dan Franchisee. Franchisor adalah “wirausaha sukses pemilik produk, jasa atau sistem operasi yang khas dengan merek tertentu, yang biasanya telah dipatenkan”. Sementara Franchisee adalah “perorangan dan atau pengusaha lain yang dipilih oleh franchisor atau yang disetujui permohonannya untuk menjadi Franchisee oleh pihak franchisor untuk menjalankan usaha dengan menggunakan nama dagang,merek atau sistem usaha miliknya, dengan syarat imbalan kepada franchisor berupa uang dalam jumlah tertentu pada awal kerjasama dijalankan dan atau pada jangka waktu tertentu

Dki jakarta
Industri Pengasapan Ikan Dan Biota Perairan Lainnya
Indonesia memiliki sumberdaya perikanan yang sangat besar dan diperkirakan potensi lestari perikanan Indonesia mencapai 6,7 juta ton/tahun. Potensi tersebut belum seluruhnya dapat dimanfaatkan secara optimal. Bahkan untuk sumber perikanan laut baru dimanfaatkan sekitar 59% dari total kekayaan yang ada dan ini membuktikan bahwa pengembangan perikanan ke arah industri memiliki peluang yang cukup menjanjikan.
Pemanfaatan total produksi perikanan di Indonesia sebagian besar dikonsumsi dalam bentuk segar (43,1%), beku (30,4%), pengalengan (13,7%) dan dalam bentuk olahan lain (12,8%). Pemanfaatan dalam bentuk olahan ini dapat berupa ikan asin, ikan asap, ikan pindang, produk fermentasi (petis, terasi, peda dll.). Pengasapan ikan sampai saat ini masih belum mendapatkan perhatian yang cukup dari industri perikanan padahal pengembangan produk ikan asap mempunyai prospek yang cukup bagus di masa mendatang. Mengingat bahwa di beberapa negara maju, tingkat konsumsi produk ikan asap cukup bagus. Oleh karena itu upaya meningkatkan produksi dan kualitas bagi ikan asap di Indonesia mendesak untuk dilakukan.
Riau
KAMPAR,
Jawa Timur
JEMBER,
Industri Pemindangan Ikan Dan Biota Perairan Lainnya

kan termasuk jenis makanan yang rentan terhadap kerusakan (pembusukan), apabila dibiarkan cukup lama akan mengalami perubahan akibat pengaruh fisik, kimiawi dan mikrobiologi. Oleh karena itu, ikan yang sudah ditangkap harus segera mendapat proses pengolahan, di antaranya melalui pengawetan. Salah satu proses pengawetan terhadap ikan ini adalah melalui pemindangan. Wahyuni (2002) menyebutkan bahwa dengan semakin meningkatnya produksi ikan, maka diperlukan suatu penanganan pasca panen yang cepat yakni melalui pengawetan yang memadai agar nilai kenaikan produksi tidak sia-sia. Pengawetan ini diperlukan untuk memperpanjang masa simpan ikan terutama di saat-saat musim ikan melimpah. Penyusunan pola pembiayaan pemindangan ikan ini didasarkan pada informasi yang didapatkan dari survey lapangan terhadap pengusaha pemindangan ikan di beberapa daerah di Indonesia. Daerah yang disurvey adalah Kabupaten Pati, khususnya di daerah Juwana. Berdasarkan informasi yang diperoleh di lapangan, dapat disimpulkan bahwa pola usaha pemindangan ikan ini terbagi menjadi 2 (dua). Pertama, pengusaha pemindangan ikan yang melakukan seluruh kegiatan produksi termasuk penangkapan ikan. Kedua adalah pengusaha pemindangan ikan yang tidak melakukan penangkapan ikan, namun bahan baku atau ikan yang akan dipindang dibeli dari pedagang pengumpul. Dalam penyusunan pola pembiayaan pemindangan ikan ini, pola usaha yang dijadikan sampel adalah pola usaha kedua.
Jawa Timur
JEMBER,
Industri Minyak Kasar (Minyak Makan) Dari Nabati Dan Hewani
http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/B0BFD5E7-D343-4293-A4BB-F407CC5CD441/16265/atsiri.gifMinyak atsiri atau yang disebut juga dengan essential oils, etherial oils, atau volatile oils adalah salah satu komoditi yang memiliki potensi besar di Indonesia. Minyak atsiri adalah ekstrak alami dari jenis tumbuhan tertentu, baik berasal dari daun, bunga, kayu, biji-bijian bahkan putik bunga. Setidaknya ada 70 jenis minyak atsiri yang selama ini diperdagangkan di pasar internasional dan 40 jenis di antaranya dapat diproduksi di Indonesia (Lutony, Rahmayati, 2000). Meskipun banyak jenis minyak atsiri yang bisa diproduksi di Indonesia, baru sebagian kecil jenis minyak atsiri yang telah diusahakan di Indonesia.
Peluang pasar komoditi minyak atsiri ini masih terbuka luas baik di dalam maupun luar negeri. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa hanya sebagian kecil jenis minyak atsiri yang telah diproduksi di Indonesia. Permintaan minyak atsiri ini pun diperkirakan terus meningkat dengan bertambahnya populasi penduduk dunia.
Kegunaan minyak atsiri sangat banyak, tergantung dari jenis tumbuhan yang diambil hasil sulingnya. Minyak atsiri ini digunakan sebagai bahan baku minyak wangi, komestik dan obat-obatan. Minyak atsiri juga digunakan sebagai kandungan dalam bumbu maupun pewangi (flavour and fragrance ingredients). Industri komestik dan minyak wangi menggunakan minyak atsiri sebagai bahan pembuatan sabun, pasta gigi, samphoo, lotion dan parfum. Industri makanan menggunakan minyak atsiri sebagai penyedap atau penambah cita rasa. Industri farmasi menggunakannya sebagai obat anti nyeri, anti infeksi, pembunuh bakteri. Fungsi minyak atsiri sebagai wewangian juga digunakan untuk menutupi bau tak sedap bahan-bahan lain seperti obat pembasmi serangga yang diperlukan oleh industri bahan pengawet dan bahan insektisida.
Riau
KAMPAR,
Industri Minyak Goreng Dari Minyak Kelapa
http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/95E6E932-0971-4D2E-A932-FEA785D90C40/16255/minyak_kelapa.gifPada masa krisis ekonomi 1997, salah satu produk yang sangat langka di pasar sehingga harganya melambung tinggi adalah minyak goreng. Sebagian besar minyak goreng yang beredar di Indonesia adalah minyak goreng yang berasal dari minyak mentah kelapa sawit (crude palm oil/CPO) dan kelapa (crude coconut oil CCO). Tidak mengherankan jika harga komoditas minyak goreng selalu dipantau dan dikelola oleh pemerintah.

Minyak kelapa berasal dari produk pertanian yaitu kelapa. Luas perkebunan kelapa di Indonesia ternyata sebagian besar adalah perkebunan rakyat. Pada tahun 2000, areal tanaman kelapa di Indonesia tercatat seluas 3,697 juta ha, didominasi oleh perkebunan rakyat (96,6%) dan oleh perusahaan perkebunan besar (3,4%).
Sulawesi Selatan
WAJO,
Sulawesi Tenggara
KOLAKA UTARA,
Maluku Utara
HALMAHERA BARAT,
Industri Pengolahan Kacang Mete
http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/32E04A87-E142-46EF-AD6E-7F06BFEDBD9E/16267/kacang_mete.gifTanaman jambu mete (Anacardium occidentale Linn) berasal dari Brasil dan termasuk dalam familia Anacardiaceae yang meliputi 60 genus dan 400 spesies baik dalam bentuk pohon maupun perdu. Tanaman jambu mete disebut juga acajou atau anacardier (Perancis), cashew (Inggris), kajus atau jambo nirung (Malaysia), kasoy atau kachui (Filiphina), caju atau mudiri (India) dan ya-koi atau ya-ruang (Thailand). Di Indonesia jambu mete memiliki nama yang berbeda di banyak daerah, yaitu jambu mete (Jawa), jambu mede (sunda), jambu monyet (Jawa dan Sumatera), jambu jipang atau jambu dwipa (Bali), jambu siki, jambu erang atau gaju (Sumatera) dan boa frangsi (Maluku).

Di Indonesia, sektor pertanian termasuk perkebunan masih memegang peranan cukup strategis dalam pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB). Selama sepuluh tahun terakhir, peranan sektor pertanian terhadap PDB menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik, yaitu rata-rata 4% per tahun. Sektor pertanian diharapkan mampu menyediakan lapangan kerja, menyediakan bahan baku bagi industri hasil pertanian dan meningkatkan perolehan devisa negara dengan jalan meningkatkan volume dan nilai ekspor hasil pertanian.
MALUKU
Industri Minyak Goreng Dari Minyak Kelapa Sawit

Kelapa sawit didatangkan ke Indonesia oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1848. Beberapa bijinya ditanam di Kebun Raya Bogor, sementara sisa benihnya ditanam di tepi-tepi jalan sebagai tanaman hias di Deli, Sumatera Utara pada tahun 1870-an. Pada saat yang bersamaan meningkatlah permintaan minyak nabati akibat Revolusi Industri pertengahan abad ke-19. Dari sini kemudian muncul ide membuat perkebunan kelapa sawit berdasarkan tumbuhan seleksi dari Bogor dan Deli, maka dikenallah jenis sawit "Deli Dura".
Pada tahun 1911, kelapa sawit mulai diusahakan dan dibudidayakan secara komersial dengan perintisnya di Hindia Belanda adalah Adrien Hallet, seorang Belgia, yang lalu diikuti oleh K. Schadt. Perkebunan kelapa sawit pertama berlokasi di Pantai Timur Sumatera (Deli) dan Aceh. Luas areal perkebunan mencapai 5.123 ha. Pusat pemuliaan dan penangkaran kemudian didirikan di Marihat (terkenal sebagai AVROS), Sumatera Utara dan di Rantau Panjang, Kuala Selangor, Malaya pada 1911-1912. Di Malaya, perkebunan pertama dibuka pada tahun 1917 di Ladang Tenmaran, Kuala Selangor menggunakan benih dura Deli dari Rantau Panjang. Di Afrika Barat sendiri penanaman kelapa sawit besar-besaran baru dimulai tahun 1911



Nanggroe Aceh Darussalam
ACEH SINGKIL,
Industri Penggilingan Padi Dan Penyosohan Beras
Usaha tani padi di lahan sawah pasang surut memerlukan teknik budi daya tersendiri, karena keadaan tanah dan lingkungannya tidak serupa dengan lahan sawah irigasi. Kesalahan budi daya dapat menyebabkan gagalnya panen dan dapat pula merusak tanah dan lingkungan. Berdasarkan tipe luapan air, padi sawah dapat dibudidayakan pada lahan bertipe luapan air A, B, atauC yang telah menjadi sawah tadah hujan. Lahan yang bertipe luapan air A adalah lahan yang selalu terluapi air, baik pada saat pasang besar maupun kecil. Tipe B hanya terluapi air pada saat pasang besar saja. Sedangkan lahan tipe C lahan tidak terluapi air pasang, namun air tanahnya dangkal.Lahan pasang surut juga dapat ditanami padi gogo, tetapi teknik budi dayanya berbeda dengan padi sawah.Dalam buku ini hanya diuraikan tentang teknik budi daya padi sawah di lahan pasang surut
Nanggroe Aceh Darussalam
NAGAN RAYA, ACEH BARAT, ACEH TAMIANG,
BUDIDAYABAWANG MERAH
Bawang merah atau Brambang (Allium ascalonicum L.) adalah nama tanaman dari familia Alliaceae dan nama dari umbi yang dihasilkan. Umbi dari tanaman bawang merah merupakan bahan utama untuk bumbu dasar masakan Indonesia.

Bawang merah adalah tanaman semusim dan memiliki umbi yang berlapis. Tanaman mempunyai akar serabut, dengan daun berbentuk silinder berongga. Umbi terbentuk dari pangkal daun yang bersatu dan membentuk batang yang berubah bentuk dan fungsi, membesar dan membentuk umbi berlapis. Umbi bawang merah terbentuk dari lapisan-lapisan daun yang membesar dan bersatu. Umbi bawang merah bukan merupakan umbi sejati seperti kentang atau talas.

SUMATERA UTARA
Industri Pengupasan Dan Pembersihan Kopi
http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/20B99895-8181-4992-94E7-765720CDF9E2/15999/kopi_arabika.gifPembangunan pertanian yang berbasis agribisnis dalam pengembangannya memerlukan keterpaduan unsur-unsur sub sistem, mulai dari penyediaan input produksi, budidaya, sampai ke pemasaran hasil. Keterpaduan tersebut memungkinkan terbentuknya suatu kemitraan usaha yang ideal antara usaha besar (inti) dengan petani (plasma).
Sektor usaha perkebunan di Indonesia telah tumbuh dan berkembang melalui usaha perkebunan rakyat, perkebunan besar milik pemerintah dan milik swasta nasional atau asing. Perkebunan rakyat bercirikan usaha skala kecil, pengelolaan secara tradisional, produktivitas rendah dan tidak mempunyai kekuatan menghadapi pasar. Di lain pihak, perkebunan besar yang memiliki skala usaha yang besar, mengelola usahanya secara modern dengan teknologi tinggi, sehingga produktivitasnya tinggi dan mempunyai kekuatan untuk menghadapi pasar. Kesenjangan tersebut dapat diperkecil dengan melakukan kemitraan antara perkebunan besar dengan perkebunan rakyat. Salah satu komoditas perkebunan yang dapat dikembangkan melalui kemitraan usaha tersebut adalah kopi.
Tanaman kopi sudah lama dibudidayakan baik oleh rakyat maupun perkebunan besar. Luas lahan perkebunan kopi di Indonesia cenderung berkurang. Jika pada tahun 1992 luas lahan 1.333.898 ha, maka pada tahun 1997, berkurang 154.055 ha menjadi 1.179.843 ha. Namun demikian, produksinya meningkat dari 463.930 ton pada tahun 1992 menjadi 485.889 ton pada tahun 1997. Pada tahun 1992 ekspor kopi Indonesia mencapai 259.349 ton atau 59% dari total produksi dan nilai yang didapatkan adalah US$ 236.775.000. Sedangkan volume ekspor sampai dengan September 1997 mencapai 372.958 ton atau 77% dari total produksi dengan nilai US$ 577.914. Peningkatan persentase volume kopi yang di ekspor ini cenderung meningkatkan dengan harga kopi pasaran dunia yang dinilai dengan US$. Hal ini juga menyebabkan harga kopi arabika di beberapa daerah meningkat dari Rp. 15.000/kg pada bulan Desember 1997 menjadi Rp. 31.000/kg pada minggu I bulan Agustus 1998. Hal ini juga terjadi pada kopi robusta, walaupun peningkatannya tidak sebesar kopi arabika, yaitu dari Rp. 5.250 pada bulan Desember 1997 menjadi Rp. 22.000/kg pada minggu I bulan Agustus 1998. Harga kopi robusta tersebut adalah harga untuk kualitas I.

BUDI DAYA CENGKEH
Cengkeh (Syzygium aromaticum, (Linn.) Merr.) Sinonim : Syzygium Perry. Eugenia caryophyllata, Thumberg. E.caryophyllus, Sprengel. Caryophyllus aromaticus, Linn. Jambos carryhophyllus, Spreng. Familia : Myrtaceae
Uraian : Cengkeh (Syzygium aromaticum) termasuk jenis tumbuhan perdu yang dapat memiliki batang pohon besar dan berkayu keras, cengkeh mampu bertahan hidup puluhan bahkan sampai ratusan tahun , tingginya dapat mencapai 20 -30 meter dan cabang-cabangnya cukup lebat. Cabang-cabang dari tumbuhan cengkeh tersebut pada umumnya panjang dan dipenuhi oleh ranting-ranting kecil yang mudah patah . Mahkota atau juga lazim disebut tajuk pohon cengkeh berbentuk kerucut .
Daun cengkeh berwarna hijau berbentuk bulat telur memanjang dengan bagian ujung dan panggkalnya menyudut, rata-rata mempunyai ukuran lebar berkisar 2-3 cm dan panjang daun tanpa tangkai berkisar 7,5 -12,5 cm. Bunga dan buah cengkeh akan muncul pada ujung ranting daun dengan tangkai pendekserta bertandan. Pada saat masih muda bunga cengkeh berwarna keungu-unguan , kemudian berubah menjadi kuning kehijau-hijauan dan berubah lagi menjadi merah muda apabila sudah tua. Sedang bunga cengkeh keringakan berwarna coklat kehitaman dan berasa pedas sebab mengandung minyak atsiri.
Umumnya cengkeh pertama kali berbuah pada umur 4-7 tahun. Tumbuhan cengkeh akan tumbuh dengan baik apabila cukup air dan mendapat sinar matahari langsung. Di Indonesia , Cengkeh cocok ditanam baik di daerah daratan rendah dekat pantai maupun di pegunungan pada ketinggian 900 meter di atas permukaan laut. Nama Lokal : Clove (Inggris), Cengkeh (Indonesia, Jawa, Sunda), ; Wunga Lawang (Bali), Cangkih (Lampung), Sake (Nias); Bungeu lawang (Gayo), Cengke (Bugis), Sinke (Flores); Canke (Ujung Pandang), Gomode (Halmahera, Tidore); Komposisi : Bunga cengkeh (Syzygium aromaticum) selain mengandung minyak atsiri, juga mengandung senyawa kimia yang disebut eugenol, asam oleanolat, asam galotanat, fenilin, karyofilin, resin dan gom.

Nanggroe Aceh Darussalam
































































































SULAWESI
UTARA
BENER MERIAH,

BUDI DAYA ENAU
Enau atau aren (Arenga pinnata, suku Arecaceae) adalah palma yang terpenting setelah kelapa (nyiur) karena merupakan tanaman serba guna. Tumbuhan ini dikenal dengan pelbagai nama seperti nau, hanau, peluluk, biluluk, kabung, juk atau ijuk (aneka nama lokal di Sumatra dan Semenanjung Malaya); kawung, taren (Sd.); akol, akel, akere, inru, indu (bahasa-bahasa di Sulawesi); moka, moke, tuwa, tuwak (di Nusa Tenggara), dan lain-lain. [1]
Bangsa Belanda mengenalnya sebagai arenpalm atau zuikerpalm dan bangsa Jerman menyebutnya zuckerpalme. Dalam bahasa Inggris disebut sugar palm atau Gomuti palm.
Aren adalah tumbuhan yang dilindungi oleh undang-undang.
Palma yang besar dan tinggi, dapat mencapai 25 m. Berdiameter hingga 65 cm, batang pokoknya kukuh dan pada bagian atas diselimuti oleh serabut berwarna hitam yang dikenal sebagai ijuk, injuk, juk atau duk. Ijuk sebenarnya adalah bagian dari pelepah daun yang menyelubungi batang.
Daunnya majemuk menyirip, seperti daun kelapa, panjang hingga 5 m dengan tangkai daun hingga 1,5 m. Anak daun seperti pita bergelombang, hingga 7 x 145 cm, berwarna hijau gelap di atas dan keputih-putihan oleh karena lapisan lilin di sisi bawahnya.
Berumah satu, bunga-bunga jantan terpisah dari bunga-bunga betina dalam tongkol yang berbeda yang muncul di ketiak daun; panjang tongkol hingga 2,5 m. Buah buni bentuk bulat peluru, dengan diameter sekitar 4 cm, beruang tiga dan berbiji tiga, [2] tersusun dalam untaian seperti rantai. Setiap tandan mempunyai 10 tangkai atau lebih, dan setiap tangkai memiliki lebih kurang 50 butir buah berwarna hijau sampai coklat kekuningan. Buah ini tidak dapat dimakan langsung karena getahnya sangat gatal.




KALIMANTAN
TENGAH
BUDI DAYA KARET
Karet adalah salah satu jenis pohon yang dianjurkan dalam pembangunan HTI untuk memproduksi pokok kayu dan hasil sampingan lateks. Karet mulai dikenal di Indonesia sejak zaman kolonial Belanda. Tanaman asal Brasil ini termasuk genus Hevea, famili Euphorbiaceae. Sampai sekarang ada tiga spesies karet yang umum dibudidayakan yaitu Hevea brasiliensis, H. spruceana dan H. puciflora. Dari ketiga jenis tersebut yang dianjurkan untuk HTI adalah Hevea brasiliensis.
Daerah penyebaran tanaman karet mencapai luasan antara 15°LU-10°LS. Ketinggian tempat yang sesuai untuk tanaman ini yaitu 1-600 m dpl. Curah hujan yang diinginkan berkisar antara 2 000-2 500 mm/tahun. Daur panen untuk kebutuhan bahan pulp sekitar 25 tahun.
Karet cukup baik dikembangankan di daerah lahan kering beriklim basah. Tanaman karet memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan komoditas lainnya, yaitu: (1) dapat tumbuh pada berbagai kondisi dan jenis lahan, serta masih mampu dipanen hasilnya meskipun pada tanah yang tidak subur, (2) mampu membentuk ekologi hutan, yang pada umumnya terdapat pada daerah lahan kering beriklim basah, sehingga karet cukup baik untuk menanggulangi lahan kritis, (3) dapat memberikan pendapatan harian bagi petani yang mengusahakannya, dan (4) memiliki prospek harga yang cukup baik, karena kebutuhan karet dunia semakin meningkat setelah China membuka pasar baru bagi karet Indonesia.
Inovasi teknologi tanaman pangan sebagai tanaman sela pada masa tanaman karet belum menghasilkan (TBM) dapat diterapkan. Pola tanam tanaman pangan disesuaikan dengan kondisi iklim atau curah hujan, yaitu padi + jagung – kedelai atau kacang tanah – kacang tunggak atau kacang uci. Tanaman pangan ditanam berjarak 1 m dari barisan karet, sedangkan tanaman karet ditanam dengan jarak 6 m x 3 m.
Manfaat inovasi ini adalah: (1) bagi perkebunan rakyat, penerapan pola tanaman sela ini akan meningkatkan intensitas pemeliharaan kebun, (2) tanaman sela ditanam pada lahan gawangan sepanjang tahun, sehingga dapat pula berfungsi sebagai tanam penutup tanah untuk mengendalikan erosi dan pertumbuhan gulma, (3) memberikan pendapatan petani pada masa TBM, dan (4) memperbaiki struktur tanah.
Untuk mengoptimalkan pendapatan usaha perkebunan karet, telah ditemukan beberapa klon karet yang unggul dalam menghasilkan lateks dan kayu.
KALIMANTAN SELATAN
Industri Roti, Kue Kering Dan Sejenisnya
undefinedDitengah merosotnya perekonomian Indonesia yang mengakibatkan banyaknya pemutusan hubungan kerja terhadap karyawan di perusahaan-perusahaan menengah dan besar, masih terdapat perusahaan yang tetap bertahan menghadapi gelombang keterpurukan ekonomi. Salah satu jenis usaha yang mampu bertahan adalah usaha industri roti dan kue kering yang termasuk golongan industri makanan dari tepung serta usaha pembuatan kue basah, yang dalam Klafikasi Lapangan Usaha Indonesia (KLUI) termasuk golongan industri makanan lainnya. Kedua jenis usaha tersebut termasuk subsektor industri makanan dan minuman.
Diberbagai kota besar di Pulau Jawa, pada umumnya perusahaan roti dan kue masih bisa menjalan kan usahanya walaupun dengan mengurangi volume produksi; bahkan terdapat perusahaan yang mampu mempertahankan tenaga kerjanya. Demikian pula di bidang industri kue basah yang sebagian besar di laksanakan baik oleh perorangan maupun kelompok yang berada dalam sentra industri masih mampu bertahan. Sebagai contoh di Pasar Senen - Jakarta, setiap malam omset penjualan kue basah bisa mencapai ratusan juta rupiah yang melibatkan ratusan pedagang sentra industri kecil. Hal yang sama juga terjadi di kota-kota besar Jawa Tengah dan Jawa Timur, yang pada dasarnya menunjukkan bahwa dari usaha ini tercipta lapangan kerja yang cukup banyak yang bergiat dalam bidang industri dan distribusi.
Banten
SERANG,
Jawa Timur
KOTA KEDIRI,
Sulawesi Utara
KOTA BITUNG, KOTA MANADO,
   BUDIDAYA NENAS
Asal-usul Tanaman nanas berasal dari Amerika tropis, yakni Brasil, Argentina, dan Peru. Pada saat ini, nanas telah tersebar ke seluruh dunia, terutama di sekitar khatulistiwa antara 300 LU dan 300 LS. Di indonesia, tanaman nanas sangat populer dan banyak di tanam di tegalan dari dataran rendah hingga dataran tinggi. Daerah penghasil nanas yang terkenal di antaranya Subang, Bogor, Riau, Palembang dan Blitar. Sifat Botani Tanaman nanas merupakan rumput yang batangnya pendek sekali. Nanas merupakan tanaman monokotil dan bersifat merumpun (bertunas anakan). a. Daun dan cabang Daunnya panjang sekali, berurat sejajar, dan pada tepinya tumbuh duri yang menghadap ke atas (ke arah ujung daun). Pada beberapa varietas nanas, durinya mulai lenyap, tetapi duri pada ujung daunnya sering masih terlihat. Daun muncul dan terkumpul pada pangkal batang. Pada batang tumbuh tangkai bunga dan sering pula tumbuh tunas. Tunas pada batang isebut sucker, sedangkan tunas pada tangkai buah disebut slips. b. Bunga Tanaman nanas berbunga pada ujung batang dan hanya sekali berbunga yang arahnya tegak ke atas. Sebenarnya bunga nanas bersifat majemuk dan terdiri dari lebih 200 kuntum bunga yang tidak bertangkai. Letak bunga duduk tegak lurus pada tangkai buah utama, kemudian mengembang menjadi buah majemuk yang enak dimakan. Daun kelopak dari setiap kuntum bunga, yang dikenal sebagai mata, masih jelas meninggalkan bekas pada buah tersebut. Bunganya adalah bunga sempurna yang mempunyai tiga kelopak (sepalum), tiga mahkota (petalum), enam benang sari, dan sebuah putik dengan stigma bercabang tiga. Tanaman nanas menyerbuk silang dengan perantaraan burung kicau/penyanyi (burung prenjak) dan lebah. Tanaman nanas sebenarnya tidak bersifat musiman, tetapi dapat berbunga setiap saat
BENGKULU
USAHA Budidaya Rumput Laut (Tali Gantung)
http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/BAAFF563-827E-404C-B664-8E7F6B464929/15826/rumput_laut.gifBudidaya rumput laut yang pada umumnya dapat dilakukan oleh para petani/nelayan dalam pengembangannya memerlukan keterpaduan unsur-unsur sub sistem, mulai dari penyediaan input produksi, budidaya sampai ke pemasaran hasil. Keterpaduan tersebut menuntut adanya kerjasama antara pihak-pihak yang terkait dalam bentuk kemitraan usaha yang ideal antara petani/usaha kecil yang pada umumnya berada dipihak produksi dengan Pengusaha Besar yang umumnya berada di pihak yang menguasai pengolahan dan pemasaran.
Usaha perikanan di Indonesia telah tumbuh dan berkembang dalam bentuk usaha perikanan rakyat, dan perikanan besar milik pemerintah serta milik swasta nasional atau asing. Perikanan rakyat merupakan usaha skala kecil yang bercirikan antara lain pengelolaanya secara tradisional, produktivitas rendah dan para umumnya tidak mempunyai kekuatan menghadapi kompetisi pasar. Di lain pihak, perikanan besar yang memiliki teknologi skala usaha yang besar, mengelola usahanya secara modern dan teknologi tinggi, sehingga produktivitasnya tinggi dan mempunyai kekuatan untuk menghadapi persaingan pasar.
Kelemahan dari pengusaha perikanan kecil dan kekuatan dari pengusaha perikanan besar, merupakan potensi yang bisa menciptakan kesenjangan diantaranya. Karena dalam perkembangannya ada saling berkepentingan di antara kedua pihak, kesenjangan yang bisa timbul akan dapat diperkecil dengan mengadakan kemitraan antara pengusaha kecil perikanan rakyat dengan pengusaha besar di bidang perikanan atau produk kelautan. Salah satu komoditas yang masuk sebagai komoditas perikanan karena diusahakan di laut, dan yang dapat dikembangkan dengan menjalin kerja sama kemitraan adalah budidaya rumput laut.
NUSA TENGGARA BARAT
BUDIDAYA AYAM BURAS
Ayam buras atau ayam kampong merupakan ternak unggas yang paling banyak dipelihara dipedesaan . Keberadaan ayam buras sebagai penghasil telor dan daging serta pendapatan keluarga,memiliki fungsi strategis dalam pemenuhan pangan dan gizi masyarakat petani.

Memelihara ayam buras sebenarnya tidak terlalu sulit , sebab tidak memerlukan teknologi rumit. Untuk mengembangbiakan ayam buras hanya membutuhkan ketekunan dan kesungguhan dalam memelihara yaitu dengan penerapan Pasca usaha Peternakan yaitu pakan , pengendalian penyakit dan tatalaksana serta pengolahan /perkembangbiakan. Ayam buras memiliki peluang tinggi, sangat mudah dipasarkan dengan harga yang cukup tinggi. Oleh karena itu,ayam harus dikelola dengan prinsip usaha tani yang baik dan memberikan keuntungan yang sangat memadai bagi petani ternak.








GORONTALO
Industri Gula Aren
Aren atau enau (Arrenga pinnata Merr) adalah salah satu keluarga palma yang memiliki potensi nilai ekonomi yang tinggi dan dapat tumbuh subur di wilayah tropis seperti Indonesia. Tanaman aren bisa tumbuh pada segala macam kondisi tanah, baik tanah berlempung, berkapur maupun berpasir. Namun pohon aren tidak tahan pada tanah yang kadar asamnya terlalu tinggi. Di Indonesia, tanaman aren dapat tumbuh dan berproduksi secara optimal pada tanah yang memiliki ketinggian di atas 1.200 meter di atas permukaan laut dengan suhu udara rata-rata 25o celcius. Di luar itu, pohon aren masih dapat tumbuh namun kurang optimal dalam berproduksi.

Pohon aren memiliki potensi ekonomi yang tinggi karena hampir semua bagiannya dapat memberikan keuntungan finansial. Buahnya dapat dibuat kolang-kaling yang digemari oleh masyarakat Indonesia pada umumnya. Daunnya dapat digunakan sebagai bahan kerajinan tangan dan bisa juga sebagai atap, sedangkan akarnya dapat dijadikan bahan obat-obatan. Dari batangnya dapat diperoleh ijuk dan lidi yang memiliki nilai ekonomis. Selain itu, batang usia muda dapat diambil sagunya, sedangkan pada usia tua dapat dipakai sebagai bahan furnitur. Namun dari semua produk aren, nira aren yang berasal dari lengan bunga jantan sebagai bahan untuk produksi gula aren adalah yang paling besar nilai ekonomisnya. Dalam gambar pohon industri, berikut adalah beberapa produk turunan dari aren yang berpotensi untuk dikembangkan
Sulawesi Utara
KOTA TOMOHON,
Jenis Usaha :  Ternak Ikan Lele


Lele merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan tubuh memanjang dan kulit licin. Di Indonesia ikan lele mempunyai beberapa nama daerah, antara lain: ikan kalang (Padang), ikan maut (Gayo, Aceh), ikan pintet (Kalimantan Selatan), ikan keling (Makasar), ikan cepi (Bugis), ikan lele atau lindi (Jawa Tengah). Sedang di negara lain dikenal dengan nama mali (Afrika), plamond (Thailand), ikan keli (Malaysia), gura magura (Srilangka), ca tre trang (Jepang). Dalam bahasa Inggris disebut pula catfish, siluroid, mudfish dan walking catfish.

Di Indonesia ada 6 (enam) jenis ikan lele yang dapat dikembangkan :
1. Clarias batrachus, dikenal sebagai ikan lele (Jawa), ikan kalang (Sumatera Barat), ikan maut (Sumatera Utara), dan ikan pintet (Kalimantan Selatan).
2. Clarias teysmani, dikenal sebagai lele Kembang (Jawa Barat), Kalang putih (Padang).
3. Clarias melanoderma, yang dikenal sebagai ikan duri (Sumatera Selatan), wais (Jawa Tengah), wiru (Jawa Barat).
4. Clarias nieuhofi, yang dikenal sebagai ikan lindi (Jawa), limbat (Sumatera Barat), kaleh (Kalimantan Selatan).
5. Clarias loiacanthus, yang dikenal sebagai ikan keli (Sumatera Barat), ikan penang (Kalimantan Timur).
6. Clarias gariepinus, yang dikenal sebagai lele Dumbo (Lele Domba), King cat fish, berasal dari Afrika. (migroplus.com)


Peluang usaha budi daya ikan lele merupakan salah satu peluang usaha yang cukup diperhitungkan saat ini. Apabila kita perhatikan banyak terdapat penjual pecel lele yang memerlukan pasokan ikan lele setiap harinya, hal inilah yang membuat permintaan ikan tersebut menjadi semakin tinggi di pasaran dan membuka potensi peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Ternak ikan lele relatif lebih mudah apabila dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya seperti ikan mas atau mujair karena lebih tahan terhadap penyakit maupun kondisi lingkungan. Berikut ini adalah gambaran secara umum tentang cara budidaya ikan lele   
JAWA BARAT
BUDIDAYA KANGKUNG
Kangkung termasuk sayur yang sangat populer. Biasa dibuat tumis, cah, atau lalap. Kangkung ternyata juga berkhasiat sebagai antiracun dan bisa mengobati berbagai gangguan kesehatan. Tanaman kangkung berasal dari India, yang kemudian menyebar ke Malaysia, Birma, Indonesia, Cina Selatan, Australia, dan Afrika. Di Cina, sayuran ini dikenal sebagai weng cai. Di negara Eropa, kangkung biasa disebut swamp cabbage, water convovulus, atau water spinach.
PAPUA
BUDIDAYA DURIAN
 
Durian adalah nama tumbuhan tropik yang berasal dari Asia Tenggara, sekaligus nama buahnya yang bisa dimakan. Nama ini diambil dari ciri khas kulit buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai duri. Varian namanya yang juga populer adalah duren. Orang Sunda menyebutnya kadu.

Buah ini bisa tumbuh sampai sepanjang 30 sentimeter dengan diameter 15 sentimeter, dan biasanya dengan berat 1-3 kilogram. Bentuknya beragam, mulai dari lonjong sampai bulat, dengan warna kulit hijau tua sampai coklat dan dengan warna daging kuning muda sampai ke merah orange, tergantung dari spesies masing-masing buah tersebut.

Durian terutama dipelihara orang untuk buahnya, yang umumnya dimakan (arilus atau salut bijinya) dalam keadaan segar. Salut biji ini umumnya manis dan sangat bergizi karena mengandung banyak karbohidrat, lemak, protein dan mineral

Setiap 100 g salut biji mengandung 67 g air, 28,3 g karbohidrat, 2,5 g lemak, 2,5 g protein, 1,4 g serat; serta memiliki nilai energi sebesar 520 kJ. Durian juga banyak mengandung vitamin B1, B2, dan vitamin C; serta kalium, kalsium dan fosfor.

Banyak orang menganggap buah durian sebagai buah yang enak. Masyarakat sering menyebutnya "raja buah-buahan". Akan tetapi sebagian orang tidak tahan akan baunya dan menganggapnya berbau busuk.

Bagi penggemar durian, agar tidak menimbulkan hal-hal tak menyenangkan dengan orang yang tak menyukai bau durian, ada cara gampang untuk menghilangkan bau durian di jari-jari tangan dan mulut. Bersihkan jari tangan dengan mengaduk-aduk air di dalam pangsa durian (yakni ceruk kulit buah bagian dalam, bekas tempat daging dan biji durian menempel) dan air adukan tersebut jangan dibuang, tetapi digunakan untuk berkumur

Durian dianggap sebagai makanan panas, dan sehabis makan durian biasanya tubuh kita akan berkeringat. Untuk mengatasinya, tuangkan air tawar pada bagian kulit buah yang telah kosong, lalu diminum. Selain itu, musim durian biasanya terjadi bersamaan dengan manggis yang dianggap mendinginkan badan. Oleh itu kedua buah ini biasanya dimakan bersama-sama.

BANGKA BELITUNG
TERNAK AYAM POTONG (PEDAGING)
z.jpg

Ayam ras pedaging disebut juga broiler, yang merupakan jenis ras unggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi daging ayam. Sebenarnya ayam broiler ini baru populer di Indonesia sejak tahun 1980-an dimana pemegang kekuasaan mencanangkan panggalakan konsumsi daging ruminansia yang pada saat itu semakin sulit keberadaannya. Hingga kini ayam broiler telah dikenal masyarakat Indonesia dengan berbagai kelebihannya. Hanya 5-6 minggu sudah bisa dipanen. Dengan waktu pemeliharaan yang relatif singkat dan menguntungkan, maka banyak peternak baru serta peternak musiman yang bermunculan diberbagai wilayah Indonesia.

Ayam telah dikembangkan sangat pesat disetiap negara. Di Indonesia usaha ternak ayam pedaging juga sudah dijumpai hampir disetiap propinsi
SUMATERA
SELATAN
BUDIDAYA KERIPIK BAYAM
Bayam dan teman-temannya itu mengandung zat Nitrat (NO3). Saat teroksidasi, NO3 akan menjadi NO2 (nitrit). Nitrit adalah senyawa yang tidak berwarna, tidak berbau, dan bersifat racun bagi tubuh manusia. Leafy vegetables (bayam, kol, buncis) lebih banyak kandungan nitrat nya di banding root vegetables (wortel, brokoli, bit). Nitrat ini menghalangi transportasi oksigen ke sel darah merah dan menyebabkan apa yang dinamakan dengan “Blue Baby Syndrome”. Gejala dari syndrome ini adalah membirunya kulit bayi terutama di sekitar mata dan mulut. Di usia 8+ (di wholesomebabyfood, pada usia 6+), asam lambung bayi telah bisa melawan bakteri yang membantu konversi nitrat dan mencegah keracunan.
Namun bicara soal kandungan nitrat, yang banyak diperbincangkan lebih mengarah ke sayuran bernama bayam. Bahasa Uncle Sam nya Spinach. Makanya untuk Dita, saya menunggu memberikan bayam sampai usia 8 bulan. Kalau brokoli sudah saya perkenalkan saat usia 7.5 bulan.
Karena kandungan nitratnya ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan soal bayam :
·       Jangan mengkonsumsi bayam yang sudah dimasak > 5 jam.
·       Jangan memanaskan sayuran bayam, karena memicu timbulnya toxic.
·       Jangan terlalu lama menyimpan bayam dalam lemari es, langsung olah setelah membeli bayam segar.
Dengan paparan di atas lantas takut mengkonsumsi bayam? Jangan! Karena makanan favorite Popeye ini memiliki kandungan yang bermanfaat antara lain :
·       Carotenoid nya melawan kanker prostat
·       Flavonoid nya melawan kanker rahim
·       Vit K, calcium dan magnesium nya bagus untuk pembentukan tulang
·       Sumber Vit A dan C yang mengandung beta-carotene, merupakan anti oxidant penting yang dapat mengurangi jumlah radikal bebas dalam tubuh.
·       Mengandung folate yang berguna untuk menghindari serangan jantung dan stroke.
·       Mengandung nutrisi anti-inflammatory yang bagus untuk penderita asma, osteophorosis, reumatik.
·       Mengandung Lutein yang bagus untuk kesehatan mata.
·       Mengandung zat besi untuk menambah energi.






KEPULAUAN RIAU
Industri Tempe
http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/3A2CD00A-678B-4D0B-B9F8-2FF3FDBE711E/16259/tempe_tahu.gifLaporan ini merupakan upaya memacu dan membangkitkan minat bank untuk mengembangkan hubungan dengan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (KOPTI) dan anggotanya, yaitu para pengrajin/produsen tempe tahu melalui pemberian kredit berjangka untuk membangun Sentra Produsen Tempe Tahu (Sentra) yang akan menjadi tempat produksi untuk kelompok-kelompok pengrajin. Pengembangan Sentra dilaksanakan melalui Program Kemitraan Terpadu (PKT) antara kelompok pengrajin dengan KOPTI.
Tujuan dari kredit yang dibutuhkan oleh para anggota Sentra adalah untuk modernisasi, ekspansi maupun relokasi usaha tempe tahu yang dimiliki anggota KOPTI yang telah bekerjasama dalam kelompok di suatu tempat tertentu.
Kredit Usaha kecil yang diberikan bank kepada suatu Sentra biasanaya untuk membiayai bangunan, yaitu gudang, ruang produksi, rumah tinggal, alat produksi dan alat pengangkutan bahan baku maupun hasil produksi. Prasarana yang dapat dibiayai adalah jalan, pagar, saluran air bersih, saluran listrik, serta alat pengelolaan limbah.
Meskipun beberapa bank telah mempunyai nasabah di subsektor industri kecil tempe tahun dan juga memberikan kredit kepada KOPTI sampai sekarang para pengrajin tempe tahu belum menjadi sasaran pasar perbankan. Potensi pemberian kredit kepada kelompok pengrajin tempe tahu cukup besar, karena beberapa KOPTI termasuk anggotanya hanya menerima kredit dari bank dengan jumlah sedikit dan masih mempunyai potensi untuk menggunakan kredit produktif secara aman, KOPTI maupun anggotanya sekaligus memeliki modal sendiri, usaha nya sudah lama beroperasi secara layak dan menguntungkan.
Banten
SERANG,
Jawa Timur
SIDOARJO,
Bali
KOTA DENPASAR,
BUDIDAYA ALPUKAT
Alpukat atau dalam Bahasa Indonesia baku disebut sebagai avokad merupakan buah yang sering kita jumpai. Buah serbaguna ini memiliki banyak manfaat dan khasiat bagi manusia. Ada banyak zat yang kaya manfaat yang terdapat di buah ini. Buah berwarna hijau ini sering dimanfaatkan untuk jus atau bahan dalam es campur maupun hidangan lainnya. Rasanya yang nikmat membuat banyak orang menyukainya. Sebagian orang takut untuk mengkonsumsinya karena dianggap memiliki kandungan lemak yang tinggi. Apakah memang benar demikian? Apa saja manfaat dan khasiat alpukat? Mengapa pohon alpukat dapat disebut sebagai pohon serbaguna? Tahukah Anda bahwa kulit pohon alpukat digunakan sebagai pewarna produk kulit seperti tas? Lalu tahukah Anda bahwa buahnya selain sebagai hidangan dapat juga digunakan sebagai bahan produk kosmetik
JAMBI
BUDI DAYA JAMBU METE
Jambu mete merupakan tanaman buah berupa pohon yang berasal dari Brasil
Tenggara. Tanaman ini dibawa oleh pelaut Portugis ke India 425 tahun yang lalu,
kemudian menyebar ke daerah tropis dan subtropis lainnya seperti Bahana, Senegal,

Kenya, Madagaskar, Mozambik, Srilangka, Thailand, Malaysia, Filipina, dan
Indonesia. Di antara sekian banyak negara produsen, Brasil, Kenya, dan India
merupakan negara pemasok utama jambu mete dunia.
Jambu mete tersebar di seluruh Nusantara dengan nama berbeda-beda (di
Sumatera Barat: jambu erang/jambu monye, di Lampung dijuluki gayu, di daerah
Jawa Barat dijuluki jambu mede, di Jawa Tengah dan Jawa Timur diberi nama jambu monyet, di Bali jambu jipang atau jambu dwipa, dan di Sulawesi Utara disebut buah yaki.






SULAWESI
TENGARA
USAHA Budidaya Rumput Laut (Tali Gantung)
http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/BAAFF563-827E-404C-B664-8E7F6B464929/15826/rumput_laut.gifBudidaya rumput laut yang pada umumnya dapat dilakukan oleh para petani/nelayan dalam pengembangannya memerlukan keterpaduan unsur-unsur sub sistem, mulai dari penyediaan input produksi, budidaya sampai ke pemasaran hasil. Keterpaduan tersebut menuntut adanya kerjasama antara pihak-pihak yang terkait dalam bentuk kemitraan usaha yang ideal antara petani/usaha kecil yang pada umumnya berada dipihak produksi dengan Pengusaha Besar yang umumnya berada di pihak yang menguasai pengolahan dan pemasaran.
Usaha perikanan di Indonesia telah tumbuh dan berkembang dalam bentuk usaha perikanan rakyat, dan perikanan besar milik pemerintah serta milik swasta nasional atau asing. Perikanan rakyat merupakan usaha skala kecil yang bercirikan antara lain pengelolaanya secara tradisional, produktivitas rendah dan para umumnya tidak mempunyai kekuatan menghadapi kompetisi pasar. Di lain pihak, perikanan besar yang memiliki teknologi skala usaha yang besar, mengelola usahanya secara modern dan teknologi tinggi, sehingga produktivitasnya tinggi dan mempunyai kekuatan untuk menghadapi persaingan pasar.
Kelemahan dari pengusaha perikanan kecil dan kekuatan dari pengusaha perikanan besar, merupakan potensi yang bisa menciptakan kesenjangan diantaranya. Karena dalam perkembangannya ada saling berkepentingan di antara kedua pihak, kesenjangan yang bisa timbul akan dapat diperkecil dengan mengadakan kemitraan antara pengusaha kecil perikanan rakyat dengan pengusaha besar di bidang perikanan atau produk kelautan. Salah satu komoditas yang masuk sebagai komoditas perikanan karena diusahakan di laut, dan yang dapat dikembangkan dengan menjalin kerja sama kemitraan adalah budidaya rumput laut.
NUSA TENGGARA BARAT
Industri Rokok Kretek
Warga asli benua Amerika (Maya, Aztec dan Indian) mengisap tembakau pipa atau mengunyah tembakau sejak 1000 sebelum masehi. Kru Columbus membawanya ke “peradaban” di Inggris dan perdagangan tembakau dimulai sejak tahun 1500-an, terutama tembakau Virginia dan masih eksis hingga detik ini.

Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan semata-mata. Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam.





Jawa Timur
KEDIRI,
Industri Batik
http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/17A59112-FFDE-4D4B-AFEE-4104E741605C/16279/batik.gifPengembangan usaha kecil dan menengah merupakan dasar dalam perekonomian dalam upaya perbaikan perekonomian nasional karena sebagian besar usaha yang ada di Indonesia adalah usaha kecil dan menengah yang banyak menyerap tenaga kerja dan memanfaatkan sumber daya domestik.
Diantara usaha kecil dan menengah, usaha batik mempunyai karakteristik yang sangat khusus, dan telah merupakan Kebudayaan Indonesia yang tetap bertahan secara konsisten. Dengan pengaruh motif daerah tertentu, batik berkembang dan menyebar terutama di Pulau Jawa, misalnya yang dikenal dengan Batik Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Pekalongan, Kedungwuni, Tegal, Banyumas, Purwokerto, Kudus, Demak, Surakarta, Yogyakarta, Juwana, Rembang, Lasem dan Madura. Sementara itu sampai saat ini batik dengan motif kedaerahan semakin berkembang secara nasional.
Jawa Timur
TULUNG AGUNG,
Kalimantan Selatan
BANJAR,
Industri Tas Kulit
http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/1C13D3F0-537F-4B95-8060-4C0A9B44A6DA/16268/tas_kulit.gifIndustri kulit mulai berkembang di Indonesia sejak tahun 1970-an. Pada sektor hulu, terjadi pertumbuhan dari 37 pabrik berukuran besar dan menengah pada tahun 1975 menjadi 112 pada tahun 1995. Pada tahun 1975-1990 bermunculan sentra-sentra industri kulit seperti di Magetan, Garut, dan Madiun. Pada tahun yang sama terjadi peningkatan jumlah pabrik dari sekitar 200 pabrik menjadi 500 pabrik pada rentang masa yang sama. Kapasitas terpasang meningkat dari 40.000 ton menjadi 70.000 ton per tahun.
Pada masa tersebut, teknologi konvensional mulai ditinggalkan dan beralih pada teknologi yang lebih modern. Teknologi pewarnaan kulit misalnya, yang semula dilakukan secara tradisional diganti dengan mesin pewarna otomatis yang mampu mencampur warna lebih merata dengan hasil yang lebih stabil dan sesuai dengan warna yang diinginkan.
Jawa Timur
SIDOARJO,
Industri Kerajinan Ukir-Ukiran Dari Kayu Kecuali Mebel
http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/3A93328E-BE17-4424-92FB-49B16EC56A01/16261/kayu_olahan.gifPotensi produksi jenis-jenis kayu keras maupun lunak di Indonesia berkisar antara 45 s/d 50 juta m3 per tahun. Secara keseluruhan jenis-jenis kayu komersial tercatat di Indonesia sebanyak 120 jenis. Produksi kayu bulat (logs) mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dan diperkirakan kebutuhan kayu bulat pada tahun 2000 sekitar 60 juta m3. Oleh karena itu, Pemerintah merencanakan untuk meningkatkan hasil produksi kayu dengan melaksanakan Hutan Tanaman Industri (HTI).
Dalam bidang industri pengolahan kayu, maka industri penggergajian kayu merupakan pengolahan kayu bulat mentah untuk dijadikan barang setengah jadi atau bahan baku, yang selanjutnya diolah oleh perusahaan industri kayu hilir menjadi barang jadi.
Konsumen kayu gergajian dalam negeri yang terbesar adalah sektor perumahan dan sektor kostruksi. Kemudian sejak 1986 industri hilir baru mulai didirikan, misalnya industri perabot rumah dari kayu "moulding dan laminating" dsb. Konsumsi kayu olahan dalam negeri lebih besar dibandingkan dengan produk kayu yang diekspor, meskipun ekspor produk kayu olahan sangat potensial untuk dikembangkan.
Industri kayu olahan untuk pasar ekspor mulai dikembangkan oleh perusahaan di Indoensia pada tahun 1986 sesuai dengan kebijaksanaan Pemerintah yang melarang ekspor kayu bulat dan hanya mengizinkan ekspor kayu gergaji maupun kayu olahan lainnya, seperti "furniture, laminating board, wood panel" dll. Pengembangan industri meubel dapat dilihat dari nilai ekspor barang jadi kayu yang pada tahun 1986 berjumlah US $ 99 juta dan pada setiap tahun berikut baik menjadi US $ 527 juta pada tahun 1997.

Bali
GIANYAR,
Bordir
http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/85C5F8AA-6A09-4216-B27C-81E2370AC9FA/16278/bordir.gifBordir merupakan kerajinan rakyat yang memerlukan ketekunan dan ketelatenan dalam pengerjaannya. Kerajinan ini telah tumbuh di beberapa daerah dengan motif dan rancangan khas daerah masing-masing. Awalnya kerajinan ini berkembang untuk memenuhi kebutuhan pakaian kebaya wanita yang merupakan pakaian nasional Indonesia, tetapi adanya perkembangan dan penggunaan yang semakin meluas kerajinan ini menjadi bagian dari ciri khas motif pakaian untuk sholat seperti mukena, baju koko, dan selendang.
Hasil kerajinan bordir yang ada di beberapa daerah telah dipasarkan secara meluas sampai ke manca negara, sehingga dengan adanya krisis moneter yang membuat nilai dollar melonjak, pasaran ekspor bordir semakin meningkat dan pendapatan pengusaha bordir semakin tinggi bahkan penjualan yang dilakukan banyak ditujukan untuk pasaran ekspor karena nilai jual dalam negeri rendah dan jumlah permintaannya juga sedikit.
Adanya kerajinan ini meningkatkan produktivitas para pengrajin dan memberi tambahan pendapatan masyarakat yang tidak kecil. Karena rata-rata seorang pengusaha kerajinan bordir paling sedikit mempekerjakan 10 orang tenaga kerja secara langsung. Untuk pengrajin bordir yang ada di Bukittinggi Sumatra Barat, mempunyai dua macam sistem pengerjaan yaitu secara borongan yang dikerjakan di rumah pekerja masing-masing dan sistem pengerjaan di pabrik, Sehingga tenaga kerja yang terserap sebenarnya lebih banyak lagi dari yang tercatat di perusahaan
Nanggroe Aceh Darussalam
KOTA LHOKSEUMAWE, ACEH BESAR,
Jawa Timur
PASURUAN,


Tidak ada komentar:

Posting Komentar